Senin, 15 Juni 2015

Tugas Kelompok Kunjungan Museum

kunjungan museum lubang buaya


BAB I
 
PENDAHULUAN

 

Latar Belakang

 

Monumen Pancasila Sakti menjadi pengingat sejarah bahwa berbagai usaha untuk menerapkan ideologi komunis di Indonesia tidak akan pernah berhasil. Hingga saat inipun, sepertinya usaha-usaha untuk megnhadirkan komunis tidak berhenti walaupun mendapat tantangan dan rintangan. Para kader Partai Komunis Indonesia (PKI saat itu) menghalalkan berbagai cara baik legal maupun illegal untuk mencapai cita-cita mereka yaitu masyarakat Indonesia yang komunis bahkan mereka tanpa takut menghabisi nyawa manusia. Mereka sudah tidak punya ahti nurani dan tidak menghargai hak asasi manusia.

Cara ilegal dilakukan dengan mengadakan pemberontakan, teror, dan pembunuhan yang menelan banyak korban dan mayoritas adalah saudaru sebangsa sendiri. Cara legalpun dilakukan dengan menguasai Komite Nasional Indonesia (KNI) baik di pusat maupun daerah untuk menguasai Parlemen melalui organisasi politik dan organisasi massa.

Pemberontakan PKI bertujuan menggantikan Dasar Negara Pancasila dengan Komunis yang bertentangan dengan Pancasila. Pemberontakan pertama dilancarkan pada tanggal 18 September 1948 di Madiun. Setelah gagal dalam pemberontakan pertama, PKI kembali melancarkan pemberontakan kedua pada tanggal. l Oktober 1965 yang dikenal dengan nama Gerakan Tiga Puluh September (G.30.S/PKI).

 

Tujuan dan manfaat:

Tujuan dan manfaat dari pembuatan makalah adalah :

1. Memenuhi Tugas Softskill yang diberikan Dosen.

2. Mengetahui sejarah secara langsung dengan cara observasi ke tempat museum.

3. Mengetahui awal mula penyebab pemberontakan G.30.S/PKI dan pemberontakan  melawan G.30.S/PKI tersebut.

 

 

BAB II 

PEMBAHASAN / ISI

 

                        Sejarah Singkat Berdirinya Monumen Pancasila Sakti

 

Monumen Pancasila Sakti dibangun di atas areal tanah seluas 9 hektar di Jakarta Timur, terletak di Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, daerah ini merupakan bekas kebun karet di pinggir kompleks Lapangan Udara Halim Perdana Kusuma. Lubang Buaya adalah tempat yang dikuasai oleh PKI sebagai tempat memberikan latihan kemiliteran kepada para anggota pasukan untuk mempersiapkan pemberontakan. Pasukan tersebut berjumlah 3.700 orang yang terdiri dari Pemuda Rakyat, Gerwani, BTI, dan Lekra yang di Pimpin oleh Gatot Sutrisno di bawah naungan PKI. Pada tahap berikutnya PKI melakukan usaha-usaha membentuk angkatan V yaitu kesatuan bersenjata yang terdiri atas buruh dan tani. D.N.Aidit Ketua PKI memerintahkan kepada Biro khusus PKI agar melakukan rencana gerakan untuk memukul Angkatan Darat. Untuk memberonak, PKI mengadakan rapat rahasia atau rapat tertutup sampai 16 kali yaitu 10 kali di hadiri oleh oknum ABRI, rapat terakhir diadakan pada tanggal 9 Okober 1965 di Jalan Pramuka No. 317 Jakarta, keputusan yang diambil yaitu :

1.      Memilih Letkol Untung sebagai Komando Gerakan.

2.      Menamakan gerakan dengan nama 30 September.

3.      Menentukan para Perwira TNI yang akan menjadi sasaran.

4.      Mengadakan Gerakan sukarela PKI yang diikuti oleh 37.000 orang yang terdiri dari Gerwani, Pemuda Rakyat, BTI.Sobi, dan Lekra.

Serangkaian peristiwa pemberontakan G30S/PKI adalah merupakan peristiwa yang sangat berat dan banyak memakan korban pada waktu mempertahankan Pancasila supaya tidak di ubah kedudukannya, maka rakyat dan TNI dengan semangat yang besar berjuang demi kembalinya Pancasila sebagai dasar Negara kita. Berkat perjuangan-perjuangan rakyat Indonesia yang gigih dan berkat Tuhan Yang Maha Esa, PKI dalam mendirikan Negara Komunis tidak berhasil.

Menurut para pemuka dan petinggi Negara, Monumen Pancasila Sakti diharapkan mampu sebagai alat untuk mewariskan nilai-nilai yang luhur atas perjuangan bangsa Indonesia terhadap generasi penerus.

Pemerintah RI dalam rangka memperingati jasa para pahlawan revolusi, maka di bangun Monumen Pancasila Sakti. Dari sikap yang diambil pemerintah Indonesia juga mempunyai tujuan khusus, yaitu :

1. Untuk menghargai jasa para pahlawan revolusi yang telah gugur dalam mempertahankan Pancasila.

2.  Mengingatkan kepada kita agar tetap waspada terhadap bahaya Komunis.

3.  Sebagai tempat educatif, inspiratif, dan rekreatif.

4.  Untuk mengabadikan peristiwa sejarah Lubang Buaya.

5.  Untuk memperingati kembalinya Pancasila sebagai Dasar Negara dan berakhirnya masa pemerintahan Komunis.

6.  Untuk memperkenalkan Monumen Pancasila Sakti ini kepada dunia internasional secara keseluruhan sebagai salah satu obyek pendidikan.

Ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh para pembaca. Dalam rangka pembangunan Monumen Pancasila Sakti ada beberapa tingkatan, antara lain :

1.  Perencanaan pembangunan

Pembangunan Monumen Pancasila Sakti tidak semata-mata karena keinginan membangun saja, tetapi memiliki perencanaan sehat, matang dan penuh tanggung jawab dengan segala daya pikir, maka segala pelaksanaan pembangunan tidak akan sia-sia.Perencanaan pembangunan ini dilakukan oleh pembesar Indonesia.

2.   Pendanaan

Perencanaan itu di musyawarahkan dan mencapai mufakat maka segala yang dilaksanakan perlu pendanaan, seperti pembersihan lingkungan agar tidak kotor sehingga keadaan lingkungan tidak terlihat menyeramkan, pendanaan untuk bahan dan alat yang dibutuhkan dalam pembangunan, pendanaan untuk para pekerja, dll.

3.   Pelaksanaan Pembangunan

Dengan segera pembangunan Monumen Pancasila Sakti segera dilaksanakan dengan dibangunnya monumen tersebut, akan menggugah hati nurani rakyat yang polos. Pelaksanaan pembangunan dilaksanakan secara gotong royong. Dalam pembangunan Monumen Pancasila Sakti digambarkan Letjen Ahmad Yani menuding ke arah Sumur tua yang mempunyai lambang atau arti bahwa agar sumur tua itu jangan sampai terulang kembali atau juga dapat di artikan seandainya para pahlawan itu masih hidup maka mereka akan menuntut kejadian tersebut.Pembangunan Monumen Pancasila Sakti tersebut diresmikan pada tanggal 1 Oktober 1981 oleh Presiden Suharto. Pembangunan atas prakarsa Bapak Nugroho Susanto, pembangunan tersebut menyajikan antara lain :

a.   Diaroma yang dapat dilihat dari segala arah. 

b.   Relief atau benda bersejarah pahlawan revolusi yang berupa baju, penghargaan, tongkat komando, dan bukti kekejaman PKI.

 

Kegunaan Monumen Pancasila Sakti

Pembangunan Monumen mempunyai dua kegunaan yaitu kegunaan bagi bangsa Indonesia dan kegunaan untuk bangsa-bangsa lain di dunia.

Kegunaan tersebut dapat di artikan sebagai berikut:

1.      Kegunaan Bagi Indonesia

Ialah manfaat bagi bangsa Indonesia guna menjaga kelestarian, keutuhan sejarah, keamanan dan kebutuhan, maka pemerintah Indonesia harus menaati peraturan yang telah ditentukan, berikut adalah peraturan-peraturan yang ditentukan pemerintah:

a.  Masuk Monumen Pancasila Sakti harus ada surat izin.

b.  Dilarang corat-caret pada benda bersejarah serta merusak petunjuk dan lain-lain yang akan menyebabkan kerusakan dan gangguan dalam benda-benda sejarah tersebut.

c.   Dilarang merusak, memindahkan barang-barang atau benda bersejarah.

d.    Menjaga kebersihan, ketertiban, dan keamanan wajib bagi para pengunjung yang datang.

2.  Kegunaan Bagi Bangsa - bangsa Lain di Dunia

Ialah manfaat bagi Negara-negara di dunia. Dengan adanya Monumen Pancasila Sakti kita dapat mengetahui sejarah gerakan G30S/PKI dan bagi bangsa lain di dunia, dapat mengetahui secara detail tentang persoalan dan kesetiaan yang dimiliki oleh para pahlawan kepada Negara yang ditinggalkan pada diri kita masing-masing dan juga dapat menambah wawasan yang luas dalam gambaran suatu bangsa.

 

Keadaan Lingkungan atau Pelataran

Keadaan pelataran Monumen Pancasila Sakti ini luas. Di sebelah terdapat pelataran sebagai tempat upacara pada hari peringatan Kesaktian Pancasila. Di sebelah kiri lapangan upacara terdapat pintu gerbang untuk masuk ke sumur tua dan rumah-rumah yang di gunakan PKI untuk menyiksa dan membunuh pahlawan revolusi. Setelah keluar dari area sumur terdapat pelataran yang luas yaitu pelataran Monumen Pancasila Sakti. Di sebelah kanan monumen di gunakan sebagai pembawa jenasah pahlawan revolusi dengan menggunakan kendaraan yang ada di pelataran itu.

Di Desa Lubang Buaya ada tiga buah rumah dan sebuah sumur tua yang di pergunakan PKI sebagai basis pembantaian. Tanggal 1 Oktober 1965 PKI melakukan pemberontakan ke-2 yang di pimpin Letkol Untung serta di tandai gugurnya para Perwira Angkatan Darat yang di anggap sebagai penghalang untuk mencapai tujuan mereka, adapun tempat yang digunakan untuk menyiksa dan membunuh, adalah :

1. Rumah Bapak Harjono, yang digunakan untuk menyiksa dan membunuh para perwira tinggi Angkatan Darat.

2.  Rumah Bapak Sueb, sebagai tempat pembagian tugas atau sebagai tempat pos komando oleh PKI.

3. Rumah Ibu Amroh, digunakan para pemberontak sebagai dapur umum untuk memenuhi segala kebutuhan makanan.

 

Peristiwa yang Terjadi di Lubang Buaya

Setelah para Perwira tinggi Angkatan Darat dijemput secara paksa maka PKI membawa ke suatu tempat untuk disiksa. Para perwira tinggi Angkatan Darat yang dibunuh PKI lalu disembunyikan di dalam sumur tua. Waktu itu, Sumur di timbun dengan tanah dan sampah serta di timbuni pohon pisang, tanggal 3 Oktober 1965 Lubang Buaya digunakan PKI untuk menyembunyikan ke 7 mayat Jendral Angkatan Darat yang diculik, sekarang sumur itu sudah dibangun dengan bagus. Di sebelah kiri terdapat pohon mangga dan sebelah depan terdapat rumah milik Bapak Harjono yang di gunakan PKI untuk menyiksa dan membunuh perwira Angkatan Darat. Betapa kejamnya PKI karena perwira itu dimasukan ke sumur yang sangat sempit dan dalam. Kita dapat melihatnya sekarang dengan jelas karena sumur tua itu sudah dibangun untuk mengingat kekejaman dan keganasan PKI.

Monumen para Jenderal yang dibunuh PKI terdapat di sebelah kanan sumur Lubang Buaya. Di atas patung para pahlawan revolusi terdapat Burung Garuda. Disebelah kanan terdapat 3 buah rumah yang digunakan PKI untuk menyiksa dan membunuh para perwira Angkatan Darat. Disebelah kanan terdapat pohon mangga, di bawah monumen terdapat relief yang menggambarkan tentang zaman pemberontakan PKI. Monumen ini dibuat besar sehingga pengunjung dapat melihat dari jauh tujuh pahlawan revolusi tersebut. Mereka berdiri sangat gagah dan menggambarkan siap berkorban demi tegaknya keadilan.


Foto-foto anggota kelompok kami:

Tugas Kelompok Resensi Film

Film 5cm




  • Judul Film      : 5cm
  • Sutradara       : Rizal Mantovani
  • Produser        : Sunil Soraya
  • Genre              : Drama
  • Pemeran         : Herjunot Ali, Fedi Nuril, Denny Sumargo, Raline Shah, Igor Saykoji, Pevita                       Pearce
  • Tanggal Rilis  : 12 Desember 2012 
  • Bahasa            : Indonesia      

    Diangkat dari Novel National Bestseller ‘5cm’ karya Donny Dhirgantoro

Sinopsis

     Genima remaja yang telah menjalin persahabatan yang cukup lama, akhirnya pada suatu hari mereka berlima merasa "jenuh" dengan relationship ini, dan akhirnya mereka memutuskan berpisah untuk sementara dan berjanji tidak saling berhubungan dan berkomunikasi satu dengan yang lainnya selama 3 bulan. 
     Namun setelah 3 bulan berpisah, banyak kerinduan yang mereka rasakan. Dalam perpisahan singkat itu, mereka menemukan "sesuatu" yang merubah mereka untuk menjalani hidup lebih baik. Akhirnya mereka putuskan kembali untuk bertemu dan merayakan kembali pertemuan mereka dengan mendaki puncak tertinggi di Pulau Jawa yaitu Gunung Semeru.
      Perjalanan mereka ke puncak Semeru untuk mengibarkan bendera Merah Putih di puncak tersebut tepat pada tanggal 17 Agustus. Sebuah perjalanan yang membuat kelima pemuda ini semakin mencintai Indonesia. Banyak aral melintang dalam perjalanan mereka menuju puncak.

Resensi

     Kisah ini menceritakan persahabatan antara lima pemuda yang bernama Gentayang diperankan Fedi Nuril, Arial (diperankan Denny Sumargo), Zafran (Herjunot Ali), Riani (Raline Shah), dan Ian diperankan oleh Igor "Saykoji". Film ini berdasarkan novel yang berjudul sama karya Donny Dhirgantoro. Resensi ini merupakan sebuah resensi film, jadi tidak dihubungkan dan tidak dibandingkan dengan novelnya. Penilaian yang dilihat dari film.
     Humor, tingkah laku, dan percakapan yang terjadi bisa dianggap sebagai keseharian yang pernah terjadi di dunia nyata, tetapi tetap ada bagian yang memang tidak pantas terjadi di dunia nyata. Riani yang merupakan perempuan sendiri selalu menjadi bagian yang terlindungi daripada teman-temannya. Mereka berlima semuanya telah lulus masa kuliahnya, tetapi hanya Ian yang belum. Ian terlalu sibuk mengerjakan hal lain seperti bermain game, menonton film yang ‘biru’ dan uniknya selalu suka makan mie. Keunikan perempuan yang paling cantik ini, Riani selalu meminta kuah mie temannya. Arial yang memiliki tubuh atletis, bila kenalan dengan wanita lain, selalu grogi. Zafran memiliki keunikan berbeda pastinya, dia seorang yang puitis, dan menyukai adiknya Arial bernama Dinda. Hubungan mereka berdua selalu datar, hanya hubungan jalan di tempat. Genta, yang merupakan pekerja rajin dalam perusahaan bersama Riani, selalu terdiam bila bertatap-tatapan dengannya, dia menyukai Riani tapi tidak bisa diungkapkan walaupun mereka sudah kenal lama.     
     Pada suatu malam mereka main kerumah Arial, berkumpul ditempat mereka biasa ngobrol dan bersantai ria. Tanpa disangka-sangka Genta mempunyai sebuah gagasan yang bikin mereka merasa sedih sekaligus bimbang. Genta ingin mereka berlima selama tiga bulan tidak boleh bertemu maupun berkomunikasi dengan cara apapun. Selama itu kita harus melakukan kegiatan yang ingin dicapai tanpa berhubungan dengan mereka berlima. Riani merasa dia tidak kuat tanpa mereka semua yang selalu bersama dalam berkegiatan maupun berkomunikasi. Ian setuju, karena dia ingin menyelesaikan skripsinya yang telah lama dia abaikan. Dengan begitu dia bisa fokus akan kegiatanannya dengan menyelesaikan skripsi hingga sidang.
     Kerja keras Ian sempat mengalami cobaan, tetapi Ian tetap tidak menyerah dia terus berusaha karena orang tua Ian telah merestui Ian untuk kuliah S2 di Manchester. Ian patah semangat saat dia memberi 300 lembar kuesioner ke salah satu perusahaan. Kuesioner Ian tentang SDM. Tetapi, disini kita bisa liat bahwa putus asanya kita, bila ada orang yang meminta bantuan ke kita, kita harus menolongnya, bukan karena putus asa kita jadi enggan menolong sesama. Ada salah seorang yang bekerja di tempat tersebut, dia ingin meminjam Dongkar ke Ian, tetapi Ian cuek, akhirnya dia meminjamkan dongkar milik Ian, dan kebetulan dia bekerja dalam mengurus SDM. Cocok seperti kuesioner yang Ian teliti.
     Sementara itu Zafran sibuk menelpon adiknya Arial, namanya Dinda. Zafran selalu menelpon Dinda dengan obrolan yang itu-itu saja. Disini ada scene yang menarik dimana Zafran sedang random chat dengan salah satu akun untuk curhat. Bisa dibilang mirip ‘MIRc’ gitu. Ternyata Zafran bisa dibilang sedang ber-chat dengan Riani, yang scene selanjutnya menuju Riani yang sedang di kantor menunggu hujan reda. Sama yang sedang diobrolkan di chat Zafran. Riani memang sangat sedih akan keputusan tersebut. Dia merindukan sahabt-sahabatnya.
     Selama satu bulan mereka semua mengalami kegiatan yang tidak biasa. Terutama Arial, pada saat dia sedang nge-gym, dia berhasil kenalan dengan seorang wanita bernama Nindi. Dia berani mengajak Nindi ke villa puncak orang tuanya. Tetapi dengan sopan mengajak Nindi, tanpa ada hal yang macam-macam. Kisah mereka ternyata terus berjalin hingga mendekati akhir film ini.        
     Tiga bulan lamanya telah berlalu, Genta menghubungi sahabatnya dan memberitahui mereka, selama seminggu, harus setiap hari latihan lari. Untuk mempersiapkan diri. Mereka berkumpul di stasiun kereta untuk keberangkatannya menuju tempat misterius yang Genta janjikan. Mereka semua telah datang, kecuali Ian yang masih dalam perjalanan. Kereta sudah bergerak, Ian pada saat itu baru muncul. Ian akhirnya berhasil naik ke dalam kereta, walaupun kelelalah mengejar kereta yang pada saat itu belum jauh.         
     Rasa penasaran mereka akhirnya terjawab, mereka akan mendaki menuju puncak Jawa tertinggi, di Mahameru. Mereka tidak hanya berlima, Arial mengajak adiknya Dinda. Berenam mereka mempersiapkan diri dari tempat penginapan hingga perjalanan mendaki ke puncak. Keindahan Mahameru dan sekitarnya begitu menakjubkan. Keindahan alam Indonesia yang memang tidak ada duanya di mana pun. Sebagai warga negara Indonesia, patut bersyukur atas apa yang Tuhan berikan, dari alam maupun isinya.
     Kelucuan pun terjadi saat mereka sudah sampai di tanjakan cinta, dinamakan cinta karena bentuk dari tanjakan itu membentuk simbol ‘cinta’. Jika kita menanjak tanpa melihat kebawah dan memikirkan seorang wanita yang ingin kita miliki, dipercaya keinginannya akan terwujud.  Zafran dan Ian langsung mendahului, bayangannya Zafran ingin berpasangan dengan Dindan dan Ian bersama Happy Salma. Tiba-tiba Genta memanggil mereka berdua dari bawah, otomatis Zafran dan Ian mengengok kebelakang, beberapa saat mereka akhirnya sadar, kekonyolan mereka berdua membuat mereka putus asa akan keinginannya.
     Saat menegangkan pun tiba, mereka berlima sudah mencapai kaki Mahameru. Suhu di tempat tersebut sangat dingin, bila tidak banyak bergerak, tubuh bisa kaku kedinginan. Arial yang saat itu tidak kuat lagi, dengan dorongan semangat dari teman-temannya, dia akhirnya bisa melanjutkan mendaki. Kejadian saat mendaki kembali terjadi, runtuhan batu dan kerikil mengenai Dinda dan Ian, Dinda mengalami luka disamping kiri bagian bawah telinga, Ian pingsan karena terbentur runtuhan batu yang lumayan besar sangat keras dihadapannya. Mereka berlima menolong Ian, Genta berusaha membangunkan Ian dengan napas buatannya dan menekan bagian dadanya agar bisa sadar. Zafran yang pada saat itu sangat terpukul karena sahabatnya sudah tiada, dia berteriak memanggil Ian, dan Ian pun sadar dengan kesadaran yang lucu.

Setelah semuanya sadar dan kuat, mereka berhasil mencapai puncak Mahameru, puncak tertinggi di pulau Jawa. Mengibarkan bendera merah putih, melihat matahari terbit 17 Agustus.

 

Taruh puncak itu di depan kita, dan jangan lepaskan !
Yang kita perlukan adalah kaki yang berjalan lebih jauh, dan tangan yang berbuat lebih banyak
Leher yang akan lebih sering melihat ke atas
Mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya
Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja
Hati yang akan bekerja lebih keras
Serta mulut yang akan selalu berdoa

Dan setiap kali impian dan cita-cita muncul, letakkan di depan kening kita,
Jangan menempel, biarkan menggantung 5 cm di depan kening,
Supaya tidak terlepas dari mata kita
Dan yang bisa dilakukan seorang manusia terhadap mimpi dan keyakinannya adalah
Ia hanya tinggal mempercayainya

 

Kelebihan dan kekurangan film:

    • Kelebihan    : Judul film ini sangat unik dan pendek tapi memiliki cerita yang sangat menyentuh. Film yang bisa bikin penontonnya lebih menghargai dan meningkatnya rasa nasionalis bangsa Indonesia.
    • Kekurangan : Menampilkan Mahameru dan sekitarnya kurang diekspos secara luas, hanya sebagian yang kita lihat. Ada kecerobohan disalah satu adegan di stasiun kereta, saat Ian mengejar kereta yang sudah bergerak maju, dia mengejar pintu masuk yang sudah ditunggu teman-temannya, tetapi dibelakang ada pintu masuk yang terbuka. Seharusnya bila ingin terlihat lebih baik, Ian bisa langsung lewat pintu masuk yang dibelakangnya. Tetapi mungkin demi keselamatan Ian tidak ingin mengambil resiko bila terjadi kecelakaan karena tidak ada yang menarik Ian masuk. Karena badan Ian gemuk, jadi sulit dikendalikan.

Kesan dari film 5cm adalah Banyak pesan dan moral yang bisa kita ambil dalam film 5cm ini. Tidak ada kata penyesalan untuk menonton film 5cm, karena filmnya memang sangat bagus untuk ditonton.

Minggu, 03 Mei 2015

Guru

Hari ini aku kembali mengingatnya.. sesosok pahlawan tanpa tanda jasa yang telah tiada, ibu ke dua bagiku, guru ku yang tercinta, yang bernama Ibu Teti Khodijah.
Beliau adalah sosok guru yang baik dan cantik, dia mengajar ku 2 kali, namun yang ke 2 itu hanya sesaat. Baiklah akan ku ceritakan.
Hari ini aku duduk di bangku kelas 2 SD. aku dengan teman teman ku yang berjumlah 65 kembali bersama sama, tapi sayangnya kami dibagi menjadi 2.
“65 dibagi 2 menjadi 32-33.. baik yang 32.. [....]” ucap salah satu guru yang mungkin akan menjadi wali kelas ku saat itu.
Aku ternyata masuk kelas B, dengan jumlah murid 32, aku pikir aku akan masuk A, tapi masuk B.. aku senang karena aku bisa menjadi anak kelas 2.. dan aku mendapatkan wali kelas yang yang bernama “Teti Khodijah”
Beliau adalah sesosok guru yang baik nan cantik, aku yang terkadang selalu lupa atau tidak bisa selalu ia ingati, aku pun senang belajar bersama nya hingga kelas 2 itu usai aku tidak kembali diajar oleh nya.
2 Tahun kemudian
Kini aku telah kelas 5 dan aku kembali bersama teman teman lama ku, namun kini jumlahnya hanya ada 59 saja. sedih pikir ku banyak yang keluar dan sekarang wali kelas ku ada 2 orang, aku senang saat melihat wali kelas ku itu, ia dia adakah ibu Teti dan dia sangat baik kepadaku.
“Ri.. Ri..” ucap teman ku dan aku menjawab “Hah apaan ki?” dia pun berbicara “Ibu teti baik yah” sembari tersenyum… aku pun tersenyum dan berkata “Iyalah dia sangat baik”. kami pun akhirnya keasyikan mengobrol dan sampai tegor oleh guru yang lainnya.
Sampai pada suatu saat salah satu wali kelas ku berkata
“Anak-anak, ibu teti sedang berada di rumah sakit, dia sakit.. tapi tenang aja yah beliau pasti akan baik-baik saja kok.. dan ini pengganti nya, ibu sri”
Kami pun serentak mengucapkan “Selamat pagi bu sri”
Ibu Sri ini pun langsung tersenyum. aku senang memiliki guru yang baik hati kembali, tapi aku rindu dengan ibu Teti
4 Bulan berlalu aku masih belajar dengan Ibu Sri, kenapa dengan ibu teti? ada apa dengan nya? kenapa masih belum mengajar kami, akhirnya kami pun menanyakan keadaan Ibu Teti keapada wali kelas ku
“Bu.. bu teti udah sembuh belum bu?” ucap salah satu teman ku dengan nada sedih. aku waktu itu bertanya tanya, kenapa teman ku ini bertanya dengan nada sedih ada apa dengan nya?
Dan wali kelas ku itu menjawab “Gak apa apa.. gak apa apa kok ibu teti mah”
Aku yang mendengar itu merasa senang. dan aku pun pulang
Malam harinya aku tidur dan bermimpi kalau ibu teti menghampiri ku dan berkata
“Ri.. jangan pernah menyerah, kamu pasti bisa yah nak, ibu akan selalu di samping kamu”
Aku pun langsung terbangun dan… hari sudah pagi, aku pun berangkat ke sekolah, namun apa yang aku lihat, sekolah begitu sedih, seperti suasana berkabung dan aku tanyakan kepada teman ku ada apa dengan ini semua dan dia menjawab kalau ibu teti telah tiada, aku yang mendengar ini sedih.. tangisan mata ini selalu muncul ketika mengingat kebaikan nya, aku senang dan sedih.. senang bisa membawa nya hingga tempat terakhir dan sedih karena ibu ke dua ku telah tiada
Kini aku akan menjadi anak yang lebih bisa, aku yakin beliau ada di samping ku untuk menyemangati ku saat ini


Cerpen Karangan: Arie Andreana Taufiq

Pantang Menyerah Untuk Sekolah

Danu adalah anak dari orang yang kurang mampu, Ibunya meninggal dunia saat Danu berumur 2 tahun. Sepeninggal Ibunya, keluarganya menjadi berantakan, ayah Danu mempunyai banyak hutang kepada rentenir untuk menghidupi keluarganya, uang hasil kerja sebagai penyapu jalanan saja tidak cukup untuk menghidupi keluarganya.

Danu duduk di kelas 6 SD, walaupun dia anak dari orang yang kurang mampu tapi ia termasuk siswa yang cukup pandai. Setelah pulang sekolah Danu selalu menjualkan koran dari toko koran langganannya, setiap hari Danu mendapat uang sebesar Rp 25.000 dari hasil menjualkan koran. Uang itu ia pergunakan untuk membelikan obat untuk adiknya yang terbaring lemah di tempat tidur.
Suatu ketika, Danu diberi sebuah surat dari Pak Dadang, guru Danu, Surat itu ia berikan kepada Ayahnya, ternyata isi surat tersebut adalah Danu diminta untuk membayar uang sekolah yang sudah menunggak selama 4 bulan. Danu berfikir apakah ia bisa melanjutkan sekolahnya atau tidak.
Danu sudah 5 hari tidak masuk sekolah, ia berusaha mencari uang bersama ayahnya untuk membiayai sekolahnya. Pada sore hari Pak Imam Guru sekolahnya Danu datang ke rumahnya Danu, Pak Imam bertanya kepada Danu kenapa sudah tidak masuk sekolah selama 5 hari, Danu berterus terang bahwa ia mencari uang bersama Ayahnya untuk membiayai sekolahnya. Cukup lama mereka berbincang-bincang, tidak lama kemudian Pak Imam berkata kepada Danu untuk terus sekolah, dan Pak Imam akan membiayai Sekolah (SD) Danu.
Esok harinya Danu masuk sekolah, di sekolah ada pengumuman bahwa Ujian Sekolah akan diadakan 1 minggu kemudian, dan barang siapa yang lulus dengan nilai yang bagus ia akan mendapat beasiswa untuk masuk SMP Harapan Bangsa secara gratis.

Danu terus belajar dengan giat, agar ia bisa mendapatkan beasiswa tersebut. Saat Ujian berlangsung, Danu dapat mengerjakannya dengan baik.
3 minggu kemudian hasil Ujian Nasional diumumkan, Danu sangat gembira dengan nilai yang cukup bagus, yaitu: BI (9,2), Mat (9), IPA (9,6). dan Pak Imam mengumumkan siapa yang mendapat beasiswa masuk SMP Harapan Bangsa. Dan ternyata Danu yang mendapatkan beasiswa tersebut. Danu sangat gembira dan berterimakasih kepada semua gurunya dan Ayahnya yang telah membantunya dalam belajar.
Akhirnya Danu terus melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi yaitu SMP, ia akan belajar dengan sungguh-sungguh supaya berhasil untuk meraih cita-citanya, yaitu seorang Guru.

Cerpen Karangan: Andhik Prastiarto

Izinkan Aku Tetap Sekolah

Nanis merupakan anak bungsu dari pasangan keluarga miskin. Empat orang kakanya hanya mampu menyelesaikan pendidikan sekolah dasar (SD), bahkan ibunya tak paham soal sekolah. Kalo bicara soal pendidikan di keluarganya, yang paling tinggi adalah kakaknya yang nomor dua. Dia sempat merasakan duduk di bangku SMP walau hanya satu semester, dan kemudian didepak lantaran tidak bisa membayar biaya sekolah.

Sebagai orang desa yang serba susah, mimpi Nanis tidak muluk-muluk. Dia hanya ingin bersekolah. Tidak peduli sekolah apapun namanya. Waktu duduk di bangku sekolah SD, Nanis bersekolah di sekolah yang hanya bersetatus terdaftar. Soal prestasi sekolahnya, jangan ditanya. Karena jika ditanya, itu hanya akan menjadi pertanyaan yang tidak pernah terjawab sepanjang masa, dan akan menjadi rahasia yang tak terpecahkan, bahkan dengan mengerahkan intelejen sekelas FBI sekalipun.
Gedung sekolah Nanis ketika itu lebih pantas dijadikan kadang kelinci, daripada kandang ayam. Tapi Nanis tidak peduli. Buat Nanis, yang penting adalah status bersekolahnya, dan belajar dengan giat. Soal sarana dan prasarana, itu urusan lain. Menurut Nanis, toh pada akhirnya yang dilihat hanya ijazah, dan kemampuannya saja, tidak sampai gedung, pengajar, bocor atau tidak bocor sekolahnya. Walau orang miskin, Nanis memang terkenal memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Hingga pada akhirnya, dengan menjunjung tinggi keyakinannya itu, Nanis dapat menyelesaikan pendidikannya hingga lulus SMA.

Seperti kebanyakan siswa lainnya, Nanis pun ‘galau’ ketika harus memilih bekerja atau kuliah. Jika kuliah, kuliah jurusan apa, di mana, bagaimana memulainya, dan segudang pertanyaan lainnya. Pertanyaan tambahan bagi Nanis adalah, biayanya dari mana, bagaimana cara daftaranya, dijemput atau tidak, dan beberapa pertanyaan polos yang sulit dicerna oleh kebanyakan orang. Karena bagi kebanyakan orang, pertanyaan-pertanyaan Nanis bukanlah pertanyaan yang wajib dijawab. Bahkan, jika diumpamakan sebuah ujian, pertanyaan Nanis itu masuk kategori pertanyaan “Bonus”. Yang kalaupun salah menjawabnya, tetap dianggap benar oleh pembuat pertanyaan.
Hingga suatu ketika, Nanis memberanikan diri menyampaikan kebingungan kepada Ibunya yang dianggap dapat memberikan solusi.
 “…Bu, Aku bingung, aku sudah lulus SMA” keluh Nanis kepada ibunya.
“Terus, apa masalahmu?” Jawab ibunya.
“Aku bingung harus kuliah atau bekerja” lanjut Nanis ragu.
“Kita ini orang miskin, bekerja lebih baik buatmu. Tidak ada kata kuliah, bisa lulus SMA saja, kau sudah banyak bikin ibu susah.!!” sahut ibunya sinis.
Nanis diam tanpa kata, karena menjawab pernyataan ibu, hanya akan mempersulit perjuangannya. Nanis tidak menduga, ternyata mengeluh kepada ibunya jadi masalah baru. Sekarang tantangan Nanis bertambah, selain kebingungannya memilih kerja atau kuliah, Nanis harus meyakinkan ibunya agar memberi restu untuk melanjutkan kuliah.

Nanis tidak berani bercerita kepada Bapaknya tetang masalah yang sedang dialami, hal ini dilakukan oleh dia bukan tanpa alasan. Mungkin karena sejak awal Nanis lahir, bapaknya memang sudah tidak berniat untuk menyekolahkannya. Bagi bapaknya, menjadi kuli bangunan dari kampung ke kampung sudah cukup terhormat. Itulah kalimat semboyan bapak Nanis sejak ibunya mengandung Nanis dan empat orang saudaranya.

Bapak Nanis sseorang kuli bangunan. Saat ini, sedang merantau menyelesaikan sebuah proyek gedung di kota bersama teman satu desanya. Biasanya, bapak Nanis balik saat proyek selesai atau saat diberi kesempatan libur oleh Mandor.

Malam hari setelah Nanis pulang dari mushalla usai menjalankan shalat Isya, dia mencoba menemui kakaknya yang nomor tiga, namanya Intan. Intan adalah anak perempuan satu-satunya di keluarga Nanis. Selain memiliki sifat keibuan, Intan kadang bijak dalam memberi nasehat dan arahan.
“Teh -teteh, sebutan kakak perempuan bagi orang sunda-, aku bingung” keluh Nanis pada Intan.
“Bingung kenapa kamu Nis?” sahut Intan.
“Teteh tahukan, aku baru saja dinyatakan lulus oleh sekolah” lanjut Nanis.
“Lalu, masalahmu apa? Tanya tetehnya kembali.
“Aku ingin kuliah, tapi aku tak tahu bagaimana caranya. Aku tak tahu harus memulai dari mana. Kita tak punya uang, uang pendaftaran, uang macam-macam, semua kita tidak punya. Parahnya lagi, Ibu malah menyuruhku untuk memilih bekerja. Aku tak tau harus bekerja apa” jawab Nanis panjang menjulang.

“Nis, jika teteh harus menjawab jujur, mungkin mengeluh pada teteh juga akan menambah masalah buatmu”. Sahut Intan dengan nada lemah. “Teteh tahu apa tentang sekolah” lanjutnya dengan mata berkaca-kaca. “Tapi, rasanya, sebagai orang yang lebih tua, teteh tidak pantas membantah keinginanmu yang mulia itu” lanjut Intan menenangkan. “Lalu.?” Tanya nanis penasaran. “Teteh mendukungmu Nis, nanti teteh bantu kamu meyakinkan ibu” tegas intan meyakinkan.
Nanis girang bukan kepalang, “terima kasih Teh” sahut Nanis dengan wajah gembira. Nanis beranjak ke kamar, Nanis tidur pulas malam ini.

Soal urusan lobi melobi ibu, Intan memang jagonya. Mungkin karena mereka sama-sama perempuan, sehingga tahu dari mana dia harus memulai sebuah pembicaraan dan meyakinkan.
Keesokan harinya, Intan menyiapkan amunisi, siap berperang, siap menyerang. Menunggu hari senja, Intan bergegas, bertanya kepada teman-temannya, mengapa kita harus sekolah, bagaimana orang bisa sukses, dan pertanyaan-pertanyaan lain yang sudah disiapkan. Semua jawaban direkam olehnya, dan akan dijadikan bahan obrolan saat meyakinkan ibunya nanti malam. Hari kembali senja, perjuangan Intan dimulai.

Setelah shalat magrib, Intan mulai mendekati Ibunya. Muka ibu nampak sedang tidak sedap, Intan urung. Bada Isya, muka ibu mulai cerah. Entah pembersih apa yang dipakai ibu Intan. Intan mendekat, sedikit pura-pura santai, lalu intan menyapa.
“…Bu, aku lihat TV di rumah teman, banyak orang-orang sukses yang muncul disana” Intan memulai pembicaraan dengan ibunya.
“Kenapa? Kamu ingin ibu belikan TV untuk kalian? Uang dari mana?” Sahut ibu menebak maksud Intan.
“Bukan Bu” bantah Intan. “Dari tayangan itu, mereka berjuang menjadi sukses dan mereka sekolah” jelas Intan dengan ragu.
“Pasti mereka berasal dari orang kaya” timpal ibu.
“…Betul bu” sahut Intan. “Tapi, yang paling penting, walau mereka kaya, mereka bersekolah sampai tinggi. Sampai sarjana, malah di atasnya” Intan mulai mengarah kepada pokok pembicaraan.
“Ya, karena mereka kaya” bantah ibunya.
“kalau mereka saja yang sudah kaya mau sekolah, mengapa kita orang susah gak mau sekolah bu, setidaknya, supaya kita lebih terhormat, sejajar dengan kebiasaan orang kaya, yaitu sekolah” Intan mulai panas.
“Bagaimana kita bisa sekolah, kalo kita gak punya uang buat bayarnya. Sekolah itu hanya miliki mereka yang ber-uang. Orang susah kayak kita mana bisa” Ibu terbakar.
“Sekolah itu sebab bu, bukan akibat. Orang sekolah, berilmu, sukses, lalu jadi orang kaya. Bukan sebalikna. Setelah kaya, mereka menyekolahkan anak dan keturunannya. Bukankah ibu dulu yang pernah bilang kepada Intan waktu kecil soal itu.!?” Intan mulai ngarang. Ibu mulai diam dan berpikir sejenak, bingung, karena ibu merasa tidak pernah mengatakan hal itu sebelumnya. Tapi tetap meng-amini, lalu menyahut.
“…Tan, orangtua selalu berbicara idealis kepada anak-anaknya, walaupun sesuatu yang tidak mungkin sekalipun dicapainya. Itu kewajiban orangtua. Kenyataanya, tidak semudah yang ada pada ucapan mereka. Paham kau Tan..!? bentak ibunya.
“…Sudahlah, usiamu sudah cukup tua untuk sekolah, tidak pantas anak SMP seusia kamu” kata ibu mulai menutup pembicaraan.
“…bukan aku bu, tapi Nanis” Intan memelas.
Pembicaraan mereka berlanjut dengan tensi yang lebih rendah. Intan mulai menjalan strategi memelas kepada Ibunya, si Ibu mulai merendah. Bertahan di tengah gempuran sang anak. Berkali-kali Intan melakukan serangan, tapi tetap dimentahkan. Pembicaraan terus berlangsung, hingga mereka tertidur.

Pagi buta Intan terbangun lebih dahulu dari ibunya. Intan bergegas, menjalankan shalat subuh, membersihkan dapur, dan menyiapkan makanan seadanya. Tak lama kemudian ibu terbangun. Intan berharap ibu lupa dengan perdebatan tadi malam. Walau ingat, Intan berharap ibu menyetujui niat Nanis untuk melanjutkan kuliah.
Waktu sudah menunjukan pukul 09.00 pagi, tidak ada pembicaraan yang berarti hari ini. Ibu malu menyapa, Intan enggan memulai. Sementara Nanis, menjalankan aktifitas rutinnya, menyemai harapan.

Ibu mendekat pada Intan, dengan gerakan sedikit canggung, ibu menyapa.
“…Tan, kemana Nanis?” Tanya ibu penuh basa-basi
“Mungkin sedang keluar bersama teman-temannya bu” jawab Intan dengan nada kikuk.
“Jika Dia pulang nanti, bilang padanya…”
“Bilang apa bu?” potong Intan penasaran.
Ibu termenung dan terdiam sejenak. Sementara Intan menanti jawaban ibu dengan mata berbinar-binar.
“Bapak minta Nanis menyusul ke kota, kontraktor tempat bapak bekerja membutuhkan kuli untuk percepatan proyeknya. Tadi malam bapak menelepon lewat tetangga” jawab ibu dengan muka penuh bersalah.
Intan terdiam, pikirannya melayang. Sang Negosiator handal ternyata harus bersimpuh mengakui kekalahan yang tragis, kalah karena alasan kemiskinan. Negosiasi tadi malam berakhir, dan pemenang sudah diumumkan. Hasilnya adalah Nanis menjadi Kuli.
Nanis belum tahu soal ini, karena hari ini Nanis sedang menemui guru-gurunya yang dianggap bisa membantu meraih mimpinya itu.

Tapi palu sudah diketuk, sekuat apapun, hasil apapun yang nanis dapat, menjadi kuli adalah jawabannya. Karena suara bapak adalah suara tuhan. Tidak ada yang bisa membantah keputusan tersebut. Ini adalah pukulan hebat bagi Intan. Sementara Nanis masih tersenyum dikejauhan entah dimana. Dia belum tahu, bahwa kuli adalah profesi dia selanjutnya. (Ceritanya bersambung)


Cerpen Karangan: Tito Mendes

"Artikel" Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan kewarganegaraan adalah salah satu mata pelajaran yang tersedia di semua jenjang Pendidikan. Mulai dari SD sampai SMA dapat kita temukan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Bahkan sampai tingkat Bangku Kuliah pun juga menyediakan Mata kuliah Kewarganegaraan. Namun di beberapa universitas mengganti mata kuliah kewarganegaraan menjadi Pendidikan Pancasila. Akan tetapi, pada intinya kedua materi ini tetap saja membahas masalah kehidupan berbangsa dan bernegara yang selaras dengan norma-norma serta kaidah-kaidah yang terkandung dalam pancasila.
Meskipun Pendidikan Kewarganegaraan dianggap materi yang penting untuk dipelajari, tetapi materi ini belum menjadi materi yang diprioritaskan dalam pendidikan, hal ini karena dibeberapa universitas hanya memberikan alokasi waktu yang masih minim setiap minggunya. Kebanyakan tingkat sekolah atau Universitas hanya memberikan waktu antara satu sampai dua jam pelajaran setiap minggunya untuk Pendidikan Kewarganegaraan. Sehingga hal ini sangat tidak efektif untuk memberikan pengetahuan kewarganegaraan secara optimal kepada peserta didik. Di samping itu, tingkat pemahaman peserta didik pun patut dipertanyakan dengan hanya mengikuti pendidikan yang sangat singkat tersebut.
Di balik minimnya alokasi waktu yang diberikan, materi pendidikan kewarganegaraan memiliki peran yang sangat penting. Beberapa hal yang menjadi dasar pentingnya pendidikan kewarganegaraan di antaranya adalah :
Materi pendidikan kewarganegaraan mengajarkan siswa untuk mengenal aturan dasar kewarganegaraan. Hal ini khususnya terkait hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara.
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu media untuk mengajarkan kehidupan politik kepada siswa. Siswa dikenalkan sistem politik tanpa harus terlibat langsung dalam kegiatan politik praktis.
Mendidik siswa untuk lebih memiliki toleransi dan tenggang rasa terhadap sesama manusia yang berada dalam satu negara yang sama.
PendidikanKewarganegaraan memberikan pengetahuan pada siswa tentang peraturan Negara yang mengikat agar para siswa bisa hidup dalam aturan hukum yang berlaku.
Pendidikan kewarganegaraan merupakan sarana untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air pada siswa. Dengan demikian, diharapkan rasa nasionalisme dapat ditumbuhkan melalui pelajaran ini.
Pada Intinya, Pendidikan Kewarganegaraan diharapkan dapat menciptakan insan yang bermental cerdas dan bertanggung jawab disertai perilaku yang:
  1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menghayati nilai-nilai falsafah pancasila.
  2. Berbudi pekerti luhur dan sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga negara.
  3. Bersifat profesional yang dijiwai oleh kesadaran BelaNegara

Lemhannas. Pendidikan Kewarganegaraan. 2005. Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama

Puisi "IBU PERTIWI"

IBU PERTIWI
Ibu Pertiwi…
Jika angin tak lagi berhembus
Jika api tak lagi membara
Jika ar tak lagi mengalir
Jika tanah tak lagi membongkah
Apa kita masih dapat berkata?
Tentang hasrat dan milik
Tentang jiwa dan rasa
Tentang dunia yang dipijak nestapa
Tentang duka menyelimuti langkah

Ibu Petiwi…
Masih adakah celah?
Untuk menyimpan gelisah
Untuk menyembunyikan langkah
Tidak, Bu!
Meskipun celah berongga
Dada kita tetap menganga
Meskipun jari tersembunyi
Mata dan telinga tetap ada

Ingatlah…
Wahai Ibu Pertiwi
Kami..,
Putra putri bangsa akan melangkah
Dalam langkah satu dan satu
Bukan melompat
Setelah itu kami terjerat!

Pendidikan Kewarganegaraan Softskill "Puisi"

BANGKIT INDONESIA


Jalani hidup penuh juang
Tatap masa depan cerah penuh harapan
Jangan barkan kesalahan buat keputusasaan
Belajar dari pengalaman bangsa
 
Jangan terusik oleh kesukaran
Hadapilah sebagai tantangan
Berdayakan drimu oleh keberanian
Pelajarilah hal baru dalam hidup
 
Buat bumi Indonesia bersinar
Indonesia milik kita
Indonesia bukanlah milik mereka
Pemuda bangsa anti anarkisme
 
Maju bersatu dalam kebersamaan
Kekuatan dalam satu hati
Memandu puncak kejayaan
Bangkitlah Indonesia!!!!

Pendidikan Kewarganegaran Softskill "Puisi"

Sajak Pohon Sila

Aku menangis saat matahari jatuh
Saat Ia jatuh dalam perut lambungku
Aku terbelenggu ketika bulan terlihat indah
Padahal terlalu banyak lubang didatarannya,

Aku terisak perih, pilu, rapuh
Aku tertusuk rindu elang pancasilaku
Elang yang telah buta dan hilang 
lalu tak singgap lagi di rantingku


Hari ini aku sangat terpukul
Negaraku dipenuhi kata-kata yang tak lagi jujur
Kepemimpinan yang banyak dipenuhi tanda tanya besar
Entah dengan cara apa lagi untuk mengembalikan semuanya


Rakyat-rakyat kecil yang terus dipenuhi dengan harapan-harapan
Hidup Layak,
Omong kosong,
Itulah yang mereka acap kali rasakan.


(Nurfahmi).