Jumat, 22 Januari 2016

SUMBER DAYA KONSUMEN dan PENGETAHUAN


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Konsumen memiliki tiga sumber daya utama yang mereka gunakan dalam proses pertukaran dan melalui proses ini pemasar memberikan barang dan jasa. Terdapat 3 sumber daya konsumen di anataranya sebagai berikut:
1.      Sumber Daya Ekonomi
2.      Sumber Daya Sementara
3.      Sumber Daya Kognitif
            Ini berarti bahwa pemasar bersaing untuk mendapatkan uang, waktu, dan perhatian kosumen. Sumber daya lain, seperti energy mungkin diperlukan untuk berbelanja dan konsumsi, tetapi uang, waktu, dan perhatian adalah yang utama. Bukan hanya jumlah waktu dan sumber daya ekonomi yang menentukan perilaku konsumen. Persepsi konsumen mengenai sumber daya yang tersedia, atau apa yang akan tersedia di masa yang akan datang, juga penting dalam keputusan pembelanjaandan juga mempengaruhi ketersediaan untuk menggunakan uang atau waktu produk. Jadi, ukuran kepercayaan konsumen mungkin berguna dalam meramalkan penjualan masa datang berdasarkan kategori produk.
            Konsumen yaitu beberapa orang yang menjadi pembeli atau pelanggan yang membutuhkan  barang untuk mereka gunakan atau mereka konsumsi sebagai kebutuhan hidupnya. Sumber daya konsumen terhadap pembelian terkait dengan pendapatan yang didapat setiap konsumen. Tinggi atau rendahnya mempengaruhi pengeluaran mereka terhadap suatu barang. Pengetahuan juga berpengaruh pada penjuaan produk. Dengan pengetahuan akan produk yang dimiliki seseorang membuat itu tertarik dengan produk yang akan dia beli. Sumber daya konsumen dipengaruhi oleh potensi sumber daya ekonomi atau lebih dikenal dengan potensi ekonomi. Pada dasarnya dapat diartikan sebagai sesuatu atau segala sesuatu yang dimiliki baik yang tergolong pada sumber daya alam maupun potensi sumber daya manusia yang dapat digunakan sebagai modal dasar pembangunan.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apakah yang dimaksud Sumber daya ekonomi?
2.      Apakah yang dimaksud sumber daya sementara?
3.      Apakah yang dimaksud sumber daya kognitif?
4.      Bagaimana kandungan pengetahuan terhaadap pembelian konsumen?
5.      Bagaimana organisasi pengetahuan terhadap sumber daya konsumen?
6.      Bagaimana mengukur pengetahuan terhadap sumber daya konsumen?

1.3  Tujuan
1.      Mengetahui sumber daya ekonomi
2.      Mengetahui sumber daya sementara
3.      Mengetahui sumber daya kognitif
4.      Mengetahui kandungan pengetahuan terhadap pembelian konsumen
5.      Mengetahui organisasi pengetahuan terhadap sumber daya konsumen
6.      Mengetahui pengukuran pengetahuan terhadap sumber daya konsumen.

1.4  Manfaat
            Manfaat dari dibuatnya makalah ini adalah agar dapat lebih memahami materi dari sumberdaya konsumen dan pengetahuan.




BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Sumber Daya Ekonomi
Sumber Daya Ekonomi adalah segala sumber daya yang dimiliki berupa barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia, baik itu yang berasal dari sumber daya alam (SDA) maupun dari sumber daya manusia (SDM) yang dapat memberikan manfaat atau keuntungan (benefit), serta dapat diolah sebagai modal dasar dalam pembangunan ekonomi.
Sumber daya ekonomi merupakan salah satu bentuk dari sumber daya konsumen. Sumber daya Ekonomi terdiri dari:

1.              Sumber Daya Alam (SDA)

Semua sumber / kekayaan yang berasal dari alam (Tanah, air, angin, cahaya matahari, mineral, dsb.
Contoh:  Sumber daya tanah dapat dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan, lalu hasil perkebunan tersebut dijual sehingga menghasilkan keuntungan.
Berbagai sumber daya alam yang ada dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu:
1) Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbarui (Terbarukan)
Sumber daya alam yang dapat diperbarui tidak akan habis selama manusia masih mengembangbiakkan atau memperbaruinya.
Contoh sumber daya dapat diperbarui adalah tanaman (pohon) dan hewan.
2) Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbarui
Sumber daya alam ini terbentuk melalui proses alam selama jutaan tahun dan bukan buatan manusia. Oleh karena itu, sumber daya ini tidak dapat diperbarui oleh manusia. 
Contoh sumber daya alam yang tidak terbarukan yaitu bahan tambang dan minyak bumi.

Berkaitan dengan sumber daya alam ini, Anda pasti sering mendengar tentang kekayaan alam Indonesia yang berlimpah ruah. Kekayaan hutan, minyak bumi, batu bara, emas, dan kesuburan tanah, sangat kita banggakan. Namun, bisa jadi hal tersebut hanya tinggal cerita masa lalu. Selama puluhan tahun, sumber daya alam Indonesia telah diambil demi kepentingan pembangunan. Sayangnya, pengelolaan sumber daya alam tersebut kurang memerhatikan kelestariannya.

2.       Sumber Daya Manusia (SDM)
Kita perlu menyadari bahwa sumber daya manusia memegang peranan penting dalam proses produksi, bahkan juga dalam proses pembangunan. Sebab, pelaksana utama dalam seluruh kegiatan produksi adalah manusia itu sendiri.
Wujud dari sumber daya manusia dalam proses produksi adalah waktu dan segala usaha manusia baik jasmani maupun rohani yang dicurahkan dalam proses peningkatan kegunaan ekonomi. Misalnya
seorang pekerja di pabrik, guru mengajar di sekolah, petani mengolah sawah, dan sebagainya.
Faktor lain yang tidak kalah penting sebagai unsur sumber daya manusia adalah kewirausahaan (entrepreneurship) yang dimiliki, yaitu kemampuan untuk menangkap peluang usaha melalui penciptaan produk baru, teknik produksi baru, pasar produksi baru, atau kegunaan baru dari produk yang sudah ada.

Sumber daya manusia sering disebut tenaga kerja. Penggolongan tenaga kerja
sebagai berikut.

1) Berdasarkan Sifatnya
Berdasarkan sifatnya, tenaga kerja digolongkan menjadi:
a) Tenaga Kerja Rohani
Tenaga kerja rohani dibutuhkan untuk jenis pekerjaan yang banyak memerlukan daya pikir, daya kreasi, atau pengetahuan. Dalam menangani produksi, sumber daya ini memerlukan pengalaman dan pengetahuan. 
Contoh sumber daya rohani adalah guru, penulis buku, konsultan, dan pengacara.

Hasil atau output yang dihasilkan oleh tenaga rohani mungkin tidak dapat terlihat secara langsung bahkan bisa saja dalam waktu cukup lama. Misalnya hasil didikan seorang guru baru terlihat ketika anak didiknya dewasa dan mencapai kesuksesan.

b) Tenaga Kerja Jasmani
Tenaga kerja jasmani dibutuhkan untuk jenis pekerjaan yang banyak membutuhkan kekuatan atau ketahanan fisik (jasmani). 
Contoh tenaga kerja jasmani adalah penyapu jalan, pesuruh, dan tukang becak.

2) Berdasarkan Kualitasnya
Berdasarkan kualitasnya, tenaga kerja dapat dibedakan menjadi:
a) Tenaga Kerja yang Terdidik
Tenaga kerja terdidik memiliki pendidikan yang menjadi syarat untuk menekuni suatu tugas atau pekerjaan tertentu.
Contohnya: untuk menjadi pengacara, seseorang harus berkuliah di jurusan hukum terlebih dahulu.


b) Tenaga Kerja yang Terlatih
Tenaga kerja terlatih biasanya memiliki keterampilan tertentu yang diperolehnya dari pengalaman kerja atau dari pelatihan khusus. 
Contoh sumber daya yang terlatih adalah montir, sopir, dan pesulap.

c) Tenaga Kerja Tidak Terdidik dan Tidak Terlatih
Tenaga kerja ini mengerjakan pekerjaan yang tidak membutuhkan pendidikan atau pengalaman praktik dilapangan. 
Contohnya petugas kebersihan.

3.       Sumber Daya Kewirausahaan
Suatu  sikap, perilaku, semangat seseorang dalam menangani sebuah usaha atau kegiatan ekonomi, sehingga dapat menghasilkan keuntungan.
Contoh: Pengusaha kain, pengusaha tahu & tempe, pengusaha peternakan, dll.

4.       Sumber Daya Modal
Sumber daya yang dibuat oleh manusia baik berupa uang maupun barang yang dapat digunakan dalam membantu proses kegiatan produksi.
Coba perhatikan aktivitas petani atau pedagang yang ada di lingkungan Anda. Petani tidak mungkin mengolah tanah hanya dengan kedua tangannya. Ia membutuhkan bibit padi, cangkul, bajak atau traktor, penyemprot hama, pupuk, dan sebagainya. Tanpa barang-barang tersebut, pekerjaan yang ia lakukan akan membutuhkan waktu lebih lama dan hasil panenan tidak maksimal.

Segala sesuatu yang diperlukan untuk meningkatkan proses produksi ini disebut modal. Sebagai sumber daya ekonomi, modal dapat kita kelompokkan. Pengelompokan modal tersebut, yaitu:


1) Berdasarkan Wujudnya
Berdasarkan wujudnya, modal dapat dibedakan sebagai berikut.

a) Modal Uang 
Modal uang adalah uang yang digunakan untuk proses produksi.
Contoh: uang untuk membeli mesin atau bahan-bahan mentah.

b) Modal Barang
Modal barang adalah benda atau barang yang digunakan untuk modal produksi.
Contoh: tanah, gedung, kantor, dan kendaraan.

2) Berdasarkan Bentuknya
Berdasarkan bentuknya, modal dapat dibedakan sebagai berikut.
a) Modal Nyata
Modal nyata merupakan modal yang dapat diukur, dilihat, atau ditimbang. Modal nyata terdiri atas modal barang dan uang.
Contoh: persediaan barang-barang, mesin, dan uang kas.

b) Modal Abstrak
Modal abstrak adalah modal yang tidak terlihat, tetapi hasilnya dapat dilihat atau dirasakan.
Contoh: keterampilan, kepandaian, keahlian, keunggulan, ketelitian, dan nama baik.

3) Berdasarkan Sumbernya
Berdasarkan sumbernya, modal dibedakan sebagai berikut.
a) Modal Sendiri
Modal sendiri merupakan modal yang dimiliki seseorang dan dapat memberikan keuntungan kepada pemiliknya. Jika mengalami kerugian atau pailit, maka risiko secara penuh ditanggung oleh pemilik modal atau pemilik perusahaan.
Contoh: saham, modal patungan, dan modal milik perusahaan
b) Modal Pinjaman
Modal pinjaman adalah uang atau barang modal yang diperoleh dari pihak lain.
Contoh: modal perusahaan yang diperoleh dari pinjaman bank atau utang luar negeri.

4) Berdasarkan Sifatnya
Berdasarkan sifatnya, modal dibedakan sebagai berikut.
a) Modal Lancar
Modal lancar adalah modal atau berupa barang yang habis terpakai dalam satu kali proses produksi.
Contoh: uang kertas, persediaan barang dagangan, dan piutang.

b) Modal Tetap
Modal tetap adalah barang-barang atau benda-benda yang dapat digunakan lebih dari satu kali pakai dalam proses produksi.
Contoh: mesin-mesin, gedung, kantor, dan peralatan lainnya sebagai penunjang produksi.

Selama pemakaiannya, modal tetap dapat mengalami penurunan nilai atau mengalami depresiasi sehingga secara bertahap modal tetap ini perlu diganti. Oleh karena itu, perusahaan memerlukan penyediaan keuangan untuk penyusutan aktiva mereka.

Cara penghitungan biaya depresiasi didasarkan pada biaya semula (awal) dari aktiva tetap. Namun demikian, selama periode inflasi (kenaikan harga-harga umum) biaya penggantian dari suatu aktiva lebih tinggi daripada semula.

5) Berdasarkan Subjek (Siapa yang Memiliki)
a) Modal Perorangan
Adalah modal yang hanya dimiliki oleh satu orang. 
Misalnya bangunan milik pribadi, uang, dan mesin-mesin.

b) Modal Masyarakat
Adalah modal yang dimiliki oleh orang banyak dan digunakan untuk kepentingan orang banyak. 
Contohnya sarana dan prasarana umum.

Sumber daya ekonomi mempengaruhi sumber daya konsumen, atau biasa dikenal dengan potensi ekonomi. Keadaan ekonomi konsumen sangat mempengaruhi konsumen tersebut dalam mengambil sebuah keputusan. Keputusan konsumen sehubungan dengan produk  sangat dipengaruhi oleh jumlah sumber daya ekonomi yang dimiliki pada saat ini maupun pada masa yang akan datang. Berikut ini adalah pembagian sumber daya ekonomi (pendapatan) konsumen, yaitu:
1.       Sumber daya ekonomi individu
2.       Sumber daya ekonomi keluarga
3.       Sumber daya ekonomi rumah tangga
Selain pendapatan, sumber daya ekonomi lainnya yaitu kekayaan (asset / nilai bersih) dan kredit. Kekayaan seseorang berkorelasi dengan pendapatan orang tersebut.


2.2 Sumber Daya Sementara
Waktu menjadi variabel yang semakin penting dalam memahami perilaku konsumen karena kemiskinan waktu yang semakin banyak dialami orang Amerika. Jam yang dihabiskan di tempat kerja setiap minggu (termasuk waktu pulang pergi, pekerjaan rumah tangga, dan pekerjaan sekolah) meningkat dari 40,6 jam pada tahun 1973 menjadi 47,3 pada tahun 1984. Pada waktu yang sama, rata-rata jumlah jam yang tersedia untuk waktu senggang tuun dari 26,2 jam menjadi 18,1 jam perminggu. Salah satu variabel yang paling individual dari perilaku manusia berhubungan dengan bagaimana orang menggunakan anggaran waktu mereka. Kebanyakan dihabiskan untuk bekerja, tidur, dan kegiatan wajib lain. Namun, suatu bagian dihabiskan untuk kegiatan yang sangat pribadi yang disebut waktu senggang (leisure), yang mencerminkan baik keperibadian maupun preferensi gaya hidup.

a. Barang yang Menggunakan Waktu
Produk yang memerlukan pemakaian waktu dala mengkonsumsinya. Contoh: Menonton TV, Memancing, Golf, Tennis (waktu Senggang) Tidur, perawatan pribadi, pulang pergi (waktu wajib)

b. Barang Penghemat Waktu
Produk yang menghemat waktu memungkinkan konsumen meningkatkan waktu leluasa mereka. Contoh: oven microwave, pemotong rumput, fast food


2.3 Sumber Daya Kognitif
Pengertian sumber daya kognitif adalah kemampuan untuk secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep yang berdasar pada kenyataan. Teori ini membahas munculnya dan diperolehnya schemata skema tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam merepresentasikan informasi secara mental. 
Teori ini digolongkan ke dalam konstruktivisme :
·         Sumber Daya Konsumen Perhatian
·         Sumber Daya Kognitif – Perhatian

Sumberdaya Kognitif menggambarkan kapasitas mental yang tersedia untuk menjalankan berbagai kegiatan pengolahan informasi Alokasi Kapasitas Kognitif dikenal sebagai perhatian (attention). 
Perhatian terdiri dari dua dimensi :
·         Arahan (direction) menggambarkan fokus perhatian
·         Intensitas mengacu pada jumlah kapasitas yang difokuskan pada arahan tertentu.

Karena kapasitas tersebut terbatas, orang harus selektif dalam apa yang mereka perhatikan dan berapa banyak perhatian dialokasikan selama pengolahan informasi.
Contoh :Psikologi kognitif menyatakan bahwa perilaku manusia tidak ditentukan oleh stimulus yang berada dari luar dirinya, melainkan oleh faktor yang ada pada dirinya sendiri.

2.4  Kandungan pengetahuan
Kajian Myke mendefinisikan kandungan pengetahuan sebagai “jumlah keupayaan sumber tenaga manusia, asset dan pengamalan kepimpinan, modal teknologi dan maklumat, hubungan kerjasama, harga intelek, stok maklumat serta kebolehan untuk berkongsi pembelajaran dan penggunaan, yang boleh digunakan untuk menjaga kekayaan dan meningkatkan daya saing ekonomi.
Psikolog kognitif mengemumakan bahwa ada dua jenis pengetahuan dasar : deklaratif dan prosedural.
  • pengatahuan deklaratif (declarative knowledge) melibatkan fakta subjektif yang sudah diketahui, sementara pengetahuan prosedural (procedural knowledge) mengacu pada pengertian bagaimana fakta ini dapat digunakan. Fakta ini bersifat subjektif dalam pengertian bahwa fakta tersebut tidak perlu sesuai dengan realitas objektif.
  • Pengetahuan deklrataif dibagai menjadi dua kategori : episodik dan semantik. Pengetahuan episodik (episodic knowledge) melibatkan pengetahuan yang dibatasi dengan lintasan waktu. Pengetahuan ini digunakan untuk menjawab pertanyaan, “kapan anda terakhir kali membeli sejumlah pakaian?” sebaliknya, pengetahuan sematik (semantic knowledge) mengandung pengetahuan yang digeneralisasikan yang memberikan arti bagi dunia seseorang. Ini adalah pengetahuan yang akan anda gunakan dalam mendeskripsikan sebuah barang.
            Pengetahuan konsumen di bagi dalam tiga dibidang umum :
  1. Pengetahuan Produk (product knowledge) adalah kumpulan berbagai macam informasi mengenai produk. Pengetahuan ini meliputi kategori produk, merek terminologi produk atribut atau fitur, harga produk dan kepercayaan mengenai produk.
  2. Pengetahuan Pembelian (purchase knowledge) adalah Pengetahuan Pembelian terdiri atas pengetahuan tentang toko, lokasi produk di dalam toko dan penempatan produk yang sebenarnya di dalam toko tersebut. Pengetahuan Konsumen cenderung lebih senang mengunjungi toko yang sudah dikenalnya untuk berbelanja, karena telah mengetahui dimana letak produk di dalam toko tersebut. Hal ini akan memudahkan konsumen untuk berbelanja atau melakukan pembelian. Hal ini akan memudahkan konsumen untuk berbelanja karena konsumen bisa menghemat waktu dalam mencari lokasi produk.
  3. Pengetahuan Pemakaian (usage knowledge). Suatu produk akan memberikan manfaat kepada konsumen jika produk tersebut  telah digunakan atau dikonsumsi. Agar produk tersebut bisa memberikan manfaat yang maksimal dan kepuasan yang tinggi, maka konsumen harus bisa menggunakan atau mengkonsumsi produk tersebut dengan benar. Produsen berkewajiban untuk memberikan informasi yang cukup agar konsumen mengetahui cara pemakaian suatu produk. Pengetahuan pemakaian suatu produk adalah penting bagi konsumen



2.5 Organisasi Pengetahuan
Organisasi pengetahuan merupakan sesuatu untuk mengatur atau struktur organisasi untuk  mengelompokan sesuatu, organisasi di buat untuk memudahkan penggunaan dokumen atau pengetahuan itu sendiri, atau juga bisa diartikan mendeskripsikan dokumen, isi, fitur da tujuan, dan membuat dokuneb-dokumen dan bagian yang dapat diakses oleh orang-orang mencari mereka atau pesan yang isinya meliputi pengetahuan. Setiap jenis organisasi dan metode penyusunan indeks, abstrak, katalogisasi, klasifikasi, manajemen arsip, kepustakaan dan penciptaan atau bibliografi database tekstual untuk pengambilan informasi. atau juga bisa di artikan sebagai tentang kegiatan seperti mendokumenkan, pengindeksan dan klasifikasi yang dilakukan di perpustakaan, database, arsip dll kegiatan ini dilakukan oleh pustakawan, arsiparis, spesialis subyek dan sekaligus oleh algoritma computer.
4 kategori personil dalam pengetahuan Organisasi, mengategorikan orang-orang  dalam sebuah organisasi dalam 2 dimensi sesuai dgn tigkat profesional dan kemampuan organisasi:
  • Staff Pendukung: para staff pendukung membantu para ahli dan para manajer, mereka tdk memiliki kualifikasi khhusus.
  • Profesional: merupakan yang paling trampil/ahli, yang menjalankan pekerjaan dan mereka menyukai pemecahan masalah dan tidak menyukai rutinitas.
  • Manajer : kebalikan dr profesional , mereka mampu pegelolaan dan pengorganisasian,telah belajar untuk bekerja melalui orang lain, dan menyukai melakukannya.
  • Pemimpin : merupakan dimana orang2/yg lain ingin mengikuti, pemimpin ditunjuk oleh pengikutnya/bawahan,,kepemimpinan melibatkan 2 tgas : memutuskan kemana organisasi pergi dan membujuk orang lain untuk mengikuti.

2.6 Mengukur Pengetahuan
Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (ovent behavior). Dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Pengetahuan yang cukup didalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat yaitu: (Notoadmodjo, 2003)
a. Tahu (Know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu ”tahu” ini adalah merupakan tingkat pengetahuan yang paling rencah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari yaitu menyebutkan, menguraikan, mengidentifikasi, menyatakan dan sebagainya.
b. Memahami (Comprehention) Memahami artinya sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dimana dapat menginterprestasikan secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi terus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap suatu objek yang dipelajari.

c. Aplikasi (Application) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi ataupun kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

d. Analisis (Analysis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menyatakan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen tetapi masih di dalam struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
e. Sintesis (Syntesis) Sintesis yang dimaksud menunjukkan pada suatu kemampuan untuk melaksanakan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada.

f. Evaluasi (Evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada. Pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui mengenai hal atau sesuatu pengetahuan dapat mewngetahui perilaku seseorang (Sarwono, 2005). Pengetahuan adalah merupakan  hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2003)
Penelitian Rogers (1974), dalam Notoadmodjo (2003) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru, dalam diri orang tersebut menjadi proses berurutan, yaitu:

1.      Awareness (kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus.
2.      Interest (tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut.
3.      Evaluation (mengevaluasi), menimbang-menimbang terhadap baik tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik.
4.      Trial (mencoba), dimana subjek mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus
5.      Adoption (penerimaan), subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.



Pengukuran tingkat pengetahuan
            Cara yang paling nyata dalam mengukur kemampuan pengetahuan adalah menilai secara langsung isi ingatan. Beberapa indicator pengukur pengetahuan, antara lain:
a.       Pengetahuan Objektif (Objective Knowledge)
Pengukuran yang menyadap apa yang benar-benar sudah disimpan oleh konsumen didalm ingatan
b.      Pengetahuan Subjektif ( Subjective Knowledge )
Dipengaruhi oleh kepercayaan diri seseorang, yaitu bahwa orang yang percaya diri mungkin melaporkan secara berlebihan tingkat pengetahuan mereka.

Pengukuran Pengetahuan dibagi menjadi 3 (tiga) katagori sebagai berikut: (Arikunto, 2002)
          a.  Tinggi                : Jika jawaban benar ≥ 76 -100%
          b. Sedang               : Jika jawaban benar 56 – 75 %
          c. Rendah              : Jika jawaban benar ≤ 55 %





BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

            Studi perilaku konsumen muncul seiring dengan berkembangnya konsep pemasaran, yang merupakan cara pandang pemasar dalam menghadapi konsumen dan pesaingnya, dimana pemasar berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen secara lebih efektif dari pesaingnya. Tujuannya adalah memperoleh kepuasan pelanggan. Sehingga ilmu perilaku konsumen dibutuhkan untuk mengidentifikasi apa kebutuhan dan keinginan konsumen dan pelanggan tersebut sehingga pemasar mampu menuyusun dan mengimplementasikan strategi pemasar yang tepat untuk karakteristik konsumen yang menjadi target pasar.
            Pemahaman tentang konsumen ini diperoleh pemasar melalui penelitian-penelitian perilaku konsumen sehingga dapat dipertanggung jawabkan kebenaran informasi yang diterima dan digunakan dalam penyusunan strategi pemasaran. Konsumen dapat merupakan seorang individu ataupun organisai, mereka memiliki peran yang berbeda dalam perilaku konsumen, mereka mungkin berperan sebagai initiator, influencer, buyer, payer, atau user.
            Dalam upaya untuk lebih memahami konsumennya sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, perusahaan dapat menggolonhkan konsumennya ke dalam kelompok yang memiliki kemiripan tertentu, yaitu pengelompokan menurut geograi, demografi, psikografi, dan perilaku.
           




Daftar Pustaka