Kamis, 10 Oktober 2013

Konsep IBD dalam Kesusastraan


Konsep IBD dalam Kesusastraan
Manusia wajib mengenal sastra sebab sastra adalah sebuah pengaspresiasikan diri untuk diteladani. Sastra juga menuntut manusia agar manusia mau mempelajari sastra terutama sastra Indonesia. Manusa diberi akal dan pikiran untuk meneladani sastra dengan wujud pengenalan, kesenangan dan  keseringan menulis agar manusia mempunyai daya tarik tersindiri dalam dunia sastra.
Ibd sangat terkait dengan kesusastraan sebab ilmu budaya dasar adalah  pengetahuan yang diharapkan mampu memberikan pengetahuan dasar dan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah manusia dan kebudayaan . 

Pendekatan Kesusastraan dalam IBD
1.       IBD semula dinamakan basic humanities yang berasal dari bahasa inggris humanities
2.       Istilah dari bahasa lain adalah latin Humanus yang artinya manusiawi, budaya dan halus
3.       Sastra lebih mudah untuk hal berkomunikasi sebab karya sastra adalah penjabaran abstraksi.

Dalam kesusastraan kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.

Prosa lama meliputi :

* Dongeng : Cerita sederhana yang tidak benar-benar terjadi.
* Hikayat : Cerita pelipur lara yang sulit diterima akal,merupakan cerita rekaan,namun memiliki pesan dan amanat bagi pembacanya.
* Sejarah : Kejadian masa lampau yang benar-benar terjadi atau riwayat asal-usul keturunan.
* Epos.
* Cerita Pelipur Lara.

Prosa baru Meliputi :

* Cerpen : Suatu bentuk prosa naratif fiktif,cenderung padat dan langsung pada tujuannya,mengandalkan teknik teknik sastra seperti tokoh,plot,tema bahasa dan insight.
* Novel : Karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif,biasanya berbentuk cerita.
* Biografi : Kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang.
* Kisah : Satuan naratif yang seringkali dibedakan dari cerita,seperti “Kisah Abdullah dari Singapura ke Kelantan”.
* Otobiografi : Biografi yang ditulis oleh subyeknya
Sastra
Dari bahasa sansekerta sastra adalah tulisan dan juga karangan tetapi arti kesusastraan telah menjadi berkembang melebihi pengertian etmologi, kesususatraan menjadi arti yang sangat luas, kompleks  dan indah. Kesusastraan berkembang dari ide-ide kreatif manusia yang dikembangkan menjadi objektif dan indah. Dapat disimpulkan bahwa kesusastraan adalah  adalah merupakan pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia (dan masyarakat) melalui bahasa sebagai medium dan punya efek yang positif terhadap kehidupan manusia (kemanusiaan).
Sastra berguna untuk mengukapkan kreasi ide manusia yang telah dibuat untuk sebagai wujud peradaban dunia sastra. Sastra sangat berguna untuk karangan masyarakat lainnya sebab sastra adalah sebagai mewujudkan kita semua untuk berkreasi sebaik mungkin
Macam-macam sastra
  • Puisi
  • Cerita Rekaan (fiksi)
  • Essay dan Kritik
  • Drama

Hal-hal yang di Lakukan manusia agar menciptkan sastra dengan baik
Satiap manusia pasti punya wujud pengaspresiasikan diri, apapun keadaan manusia maupun situasi apapun manusia dapat membuat sastra yaitu dengan cara:
1.       Berusaha senang dalam mengukapkan pengaspresiasikan diri
2.       Sesering mungkin untuk menulis dalam wujud apapun
3.       Bisa memikirkan karangan secara objektif
4.       Berusaha menuangkan pikiran dari sumber manapun
Mampu mengenal prinsip

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan

Pendekatan Kesusastraan
Ilmu Budaya Dasar, yang semula dnamakan Basic Humanities, beasal dari bahasa Inggris the humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin Humanus, yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari the humanities orang akan menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Jadi the humanities berkaitan dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebgai homo humanus.
Untuk menjadi homo humanus, manusia harus mempelajari ilmu, yaitu the humanities, disamping tanggung jawabnya yang lain. Apa yang dimasukkan ke dalam the humanities masih dapat diperdebatkan, dan kadang-kadang disesuaikan dengan keadaan dan waktu. Pada umumnya the humanities mencangkup filsafat, teologi, seni dan cabang-cabangnya termasuk sastra, sejarah, cerita rakyat, dan sebagainya. Pada pokoknya semua mempelajari masalah manusia dan budaya. Karena itu ada yang menerjemahkan menjadi pengetahuan budaya.
Hampir di setiap jaman, seni termasuk sastra memegang peranan yang penting dalam the humanities. Ini terjadi karena seni merupakan ekspresi nilai-nilai kemanusiaan, dan bukannya formulasi nilai-nilai kemanusiaan seperti yang terdapat dalam filsafat atau agama. Dibanding dengan cabang the humanities yang lain, seperti misalnya ilmu bahasa, seni memegang peranan yang sangat penting, karena nilai-nilai kemanusiaan yang disampaikannya normative.
Karena seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normative, seni lebih mudah berkomunikasi. Karena tidak normative, nilai-nilai yang disampaikannya lebih fleksibel, baik isinya maupun caranya penyampaiannya.
Hampir di setiap jaman, sastra mempunyai peranan yang lebih penting. Alas an pertama, karena sastra mempergunakan bahasa. Sementara itu, bahasa mempunyai kemampuan untuk menanmpung hamper semua pernyataan kegiatan manusia. Dalam usanya untuk memahami dirinya sendiri, yang kemudian melahirkan filsafat, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usanya untuk memahami alam semesta, yang kemudian melahirkjkan ilmu pengetahuan, manusia mempergunakan bahasa. Dengan demikian, manusia dan bahasa pada hakekatnya adalah satu. Kenyataan inilah mempermudah sastra untuk berkomunikasi.
Sastra lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran anstraksi. Sementara itu filsafat, yang juga mempergunakan bahasa, adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagiaan, kebebasan, dan lainnya yang digarap filsafat adalah abstrak. Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.
Sastra juga didukung oleh cerita. Dengan cerita orang lebih mudah tertarik, dan dengan cerita orang lebih mudah mengemukakan gagasan-gagasannya dalam bentuk yang ridak normative. Cabang-cabang seni yang lain juga dapat menarik tanpa cerita, akan tetapi sulit bagi penciptanya mengemukakan gagasannya. Dalam musik misalnya, kata-kata penciptanya tertelan oleh melodinya.
Karena seni memegang peranan penting, maka seniman sebagai pencipta karya seni juga penting, meskipun yang lebih penting adalah karyanya. Seniman adalah media penyampaian nilai-nilai kemanusiaan. Kepekaannya menyebabkan dia mampu menangkap hal yang lepas dari pengamatan.
Orientasi the Humanities adalah ilmu : dengan mempelajari satu atau sebagian dari disiplin ilmu yang tercakup dalam the humanities, mahasiswa diharapkan dapat menjadi homo humanus yang lebih baik.
Karya sastra adalah penjabaran abstraksi,namun filsafat yang menggunakan bahasa juga disebut abstrasi. Maka abstrak adalah cinta kasih,kebahagian,kebebasan dan lainnya yang digarap oleh filsafat. Dalam kesusastraan IBD dapat dihubungkan …
meliputi: Bahasa, Agama, Kesusastraan, Kesenian dll. Mengikuti pembagian ilmu pengetahuan seperti tersebut diatas maka Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Budaya Dasar adalah satuan pengetahuan yang dikembangkan sebagai usaha pendidikan. Konsep-konsep social dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan utntuk mempelajari masala-masalah social yang dibahas dalam ilmu pengetahuan sosial, contohnya: Keanekaragaman dan konsep kesatuan sosial bertolak . Tanpa ada maksud menciptakan dikotomi dalam kesusastraan, ada perbedaan antara literatur biasa dengan sastra. Sastra memiliki sense of love yang lebih representatif. Sebagai contoh, dapat saja mencatat angka-angka … Ada benang merah yang menyatukan konsep kebudayaan kita. Tidak heran apabila para pendiri bangsa mampu melebur diri dalam Bhineka Tunggal Ika. Kearifan budaya lokal masih kuat. Elemen-elemen kearifan budaya lokal kita didominasi oleh ajaranhttp://iwakbakar.wordpress.com/2011/04/07/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam-kesusastraan/
C. NILAI-NILAI DALAM PROSA FIKSI
-memberikan kesenangan
-memberikan informasi
-memberikan warisan cultural
-memberikan keseimbangan wawasan
Berkenaan dengan moral,karyasastra dapat di bagi menjadi 2
1 yang menyuarakan aspirasi zamannya
2 yang menyuarakan gejolak zamannya
D. ILMU BUDAYA DASAR YANG MENGHUBUNGKAN DENGAN PUISI
Puisi adalah sesuatu yang kita kenal dengan rangkaian kata-kata indah yang penuh makna didalamnya,apalagi jika kita benar-benar dalam membacanya. Puisi termasuk dalam seni sastra, sedangkan sastra merupakan bagian dari kesenian, dan kesenian itu sendiri merupakan bagian dari kebudayaan. Jika kita pikirkan puisi adalah suatu rangkaian kata-kata yang membentuk beberapa kalimat yang penuh dengan makna hidup, alam, bahkan keTuhanan yang di ekspresikan oleh sang penyair dalam bentuk tulisan maupun ekspresi dari puisi yang dibacakan.
Didalam Ilmu Budaya dasar kita menemukan penyajiaan puisi, adapun yang mendasarinya, yaitu :
1. adanya hubungan didalam pembuataan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
2. adanya suatu rasa insyaf atau sebuah kesadaran seseorang dari suatu kejadian.
3. puisi dan keinsyafan social
Manusia Dan Kesusastraan
Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Manusia dan kesusastraan merupakan sebuah ikatan antara manusia dengan emosional dalam diri manusia, karena manusia tidak hanya sanggup mengekspresikan diri hanya pada bentuk fisik saja, tetapi juga bisa melalui tulisan maupun ucapan. maka dari itulah tercipta yang di sebut “SASTRA”, dimana manusia membuat suatu ekspresi jiwa tetapi menjadi lebih berseni dan indah, bahkan sampai sekarang pun peninggalan karya-karya seniman pun masih di simpan rapi dan dengan umum digunakan sebagai saran pembelajaran bagi setiap golongan masyarakat. dengan adanya kesusastraan pun, manusia jadi lebih maju untuk berkarya dan berkreatifitas tidak hanya dalam bentuk tulisan, maupun ucapan, dalam gerak mimik tubuh, torehan cat pada lukisan, bahkan momen – momen yang terjadi dimanapun di rekam dalam kamera, manusia menjadi lebih bebas berekspresi. Manusia dan sastra. 2 kata yang saling berhubungan seperti halnya budaya. Sastra ialah suatu pencermatan terhadap suatu hal untuk di berikan kepada orang lain dari orang lain agar apa yang di siratkan di dalamnya menjadi bermakna dan terpikirkan oleh orang tersebut. Manusia sangatlah rumit untuk di jelaskan. sastra yang banyak di ciptakan manusia tidaklah semua dapat di mengerti ketika seseorang merasa terdapat kebimbangan dalam dirinya.
sastra bisa di hasilkan manusia dari pemikiran, pengalaman, pertimbangan, pengetahuan, pengelihatan, dan nilai nilai kebenaran.
manusia hidup di dunia tidak lain untuk belajar. manusia melihat apa yang dia lihat kemudian di pertimbangkan apa itu terdapat nilai-nilai dan norma kebenaran dan itu dapat menjadikan suatu sastra yang dapat di buat dalam berbagai media.

Proses Penciptaan Kesusastraan
Seorang pengarang berhadapan dengan suatu kenyataan yang ditemukan dalam masyarakat (realitas objektif). Realitas objektif itu dapat berbentuk peristiwa-peristiwa, norma-norma (tata nilai), pandangan hidup dan lain-lain bentuk-bentuk realitas objektif itu. Ia ingin memberontak dan memprotes. Sebelum pemberontakan tersebut dilakukan (ditulis) ia telah memiliki suatu sikap terhadap realitas objektif itu. Setelah ada suatu sikap maka ia mencoba menginginkan suatu “realitas” baru sebagai pengganti realitas objektif yang sekarang ia tolak. Hal inilah yang kemudian ia mengungkapkan di dalam cipta sastra yang diciptakannya. Ia mencoba mengutarakan sesuatu terhadap realitas objektif yang dia temukan. Ia ingin berpesan melalui cipta sastranya kepada orang lain tentang suatu yang ia anggap sebagai masalah manusia.
Ia berusaha merubah fakta-fakta yang faktual menjadi fakta-fakta yang imajinasi dan bahkan menjadi fakta-fakta yang artistik. Pesan-pesan justru disampaikan dalam nilai-nilai yang artistik tersebut. Ia tidak semata-mata pesan-pesan moral ataupun khotbah-khotbah tentang baik dan buruk akan tetapi menjadi pesan-pesan yang artistik. Pesan-pesan yang ditawarkan dalam terpesona dan senandung.

Sumber
http://safira-fitriani.blogspot.com/2011/10/konsep-ibd-dalam-kesusastraan.html

http://raditaryo.wordpress.com/2013/03/21/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam-kesusastraan/

http://rheza456.wordpress.com/konsep-ibd-dalam-kesastraan/
http://wantosakti.wordpress.com/2011/10/06/konsepsi-ibd-dalam-kesusastraan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar