Bicara tentang Pemilihan Kepala
Daerah untuk wilayah DKI Jakarta saya sendiri pun belum punya pengalaman
tentang memilih Pilgub DKI karena saya bukan warga DKI Jakarta, tapi saya tidak
jarang juga membaca berita tentang Pilgub DKI Jakarta atau kinerja Ahok sebagai
Gubernur DKI Jakarta saat ini . Saya pribadi suka dan cukup merasa kalau Ahok
bisa memimpin DKI dengan baik dengan sikapnya yang tegas terhadap orang-orang
yang melanggar aturan. Sebelum Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta, Ahok pernah
menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI dengan Gubernurnya adalah Ir.Joko Widodo .
Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) resmi
menjadi pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk periode 2012-2017.Prosesi pelantikan pun sedang berlangsung hari ini, 15
Oktober 2012, dari pukul 10.00
hingga 12.55 di Jl. Kebun Sirih, Jakarta Pusat.
Sosok Jokowi yang sederhana dan mau bergaul dengan masyarakat kelas bawah
seperti yang pernah dilakukannya ketika menjabat sebagai Walikota Solo menyita perhatian
publik. Sementara Ahok, mantan
Bupati Bangka Belitung Timur, juga dikenal sebagai pribadi yang
revolusioner serta dekat dengan rakyat.
Selain itu, Jokowi dan pasangannya,
Ahok juga memiliki sejumlah visi dan misi kuat untuk Jakarta yang lebih baik.
Dilansir KPU pada 4 September 2012, inilah profil serta visi dan misi
Jokowi-Ahok sebelum mengikuti Pilkada DKI putaran kedua:
Jokowi:
Nama
: Ir. H. Joko Widodo
Tempat, tgl lahir : Surakarta, 21 Juni 1961
Agama
: Islam
Pendidikan
: Sarjana Kehutanan-Universitas Gadjah Mada
Ahok:
Nama
: Ir. Basuki Tjahaja Purnama, MM
Tempat, tgl lahir : Manggar, 29 Juni 1966
Agama
: Kristen Protestan
Pendidikan
: S-2 Sekolah Tinggi Manajemen, Prasetya Mulya
Visi
Jakarta baru, kota modern yang tertata rapi,
menjadi tempat hunian yang
layak dan manusiawi, memiliki masyarakat yang berkebudayaan,
dan dengan pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan publik.
Misi
1.
Mewujudkan Jakarta sebagai kota modern yang tertata rapi serta konsisten dengan
rencana tata ruang wilayah
2.
Menjadikan Jakarta sebagai kota
yang bebas dari masalah-masalah menahun seperti macet, banjir, pemukiman kumuh,
sampah, dan lain-lain
3.
Menjamin ketersediaan hunian dan ruang
publik yang layak serta terjangkau bagi warga kota dan ketersediaan
pelayanan kesehatan yang gratis sampai rawat inap dan pendidikan yang
berkualitas secara gratis selama 12 tahun untuk warga Jakarta.
4.
Membangun budaya masyarakat perkotaan yang toleran, tetapi juga sekaligus memiliki kesadaran dalam memelihara kota.
5.
Membangun pemerintahan yang
bersih dan transparan serta berorientasi pada pelayanan publik.
Tapi
Jokowi tidak bertahan lama memimpin Jakarta, karena dia mencalonkan dirinya
untuk menjadi Presiden Republik Indonesia . Lalu Ahok pun menggantikan posisi
Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta. Dan Ahok menjalankan visi misinya
menjadikan Jakarta menjadi Ibu kota yang lebih baik lagi.
Periode
Ahok menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta akan habis di tahun ini karena di
tahun depan yaitu tahun 2017 akan diadakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
DKI Jakarta. Kabar tentang nama-nama calon yang muncul pun
memiliki latar belakang yang begitu beragam. Ada yang memiliki latar belakang
pengusaha, politisi, sampai elite politik di partai tertentu.
Melihat banyaknya nama yang bermunculan, Basuki Tjahaja Purnama sendiri memastikan akan kembali maju mencalonkan diri sebagai gubernur DKI. "Saya harus maju pada pilgub tahun 2017 untuk membuktikan saya bisa atau tidak dipilih rakyat," kata Basuki beberapa waktu lalu.
Melihat banyaknya nama yang bermunculan, Basuki Tjahaja Purnama sendiri memastikan akan kembali maju mencalonkan diri sebagai gubernur DKI. "Saya harus maju pada pilgub tahun 2017 untuk membuktikan saya bisa atau tidak dipilih rakyat," kata Basuki beberapa waktu lalu.
Basuki tak menganggap remeh
nama-nama calon gubernur yang mengemuka ke publik. Bahkan, jika tokoh-tokoh itu
lebih jujur dan lebih baik, Basuki meminta warga untuk tidak memilih dirinya.
Berikut
ini adalah nama-nama calon pesaing Ahok (sapaan Basuki) yang diisukan maju
dalam Pilkada DKI 2017:
1. Sandiaga Uno
Sandiaga Uno menjadi tokoh pertama yang
namanya muncul ke permukaan sebagai calon gubernur DKI. Pada kemunculan
pertamanya, Sandiaga diusung oleh Partai Gerindra. Belakangan ini, dia juga
sudah menyatakan siap untuk mencalonkan diri sebagai cagub, sekaligus membuat
dirinya menjadi orang pertama yang mendeklarasikan hal itu.
Pernyataan
siap yang diucapkan Sandiaga dilontarkan setelah ia mengunjungi Fraksi PKS DPR
RI. PKS disebut-sebut sebagai partai yang akan berkoalisi dengan Partai
Gerindra pada Pilkada 2017 kelak.
"Sebagai tokoh muda yang ingin ada perbaikan, semuanya harus siap," kata Sandiaga di Kompleks Parlemen, Rabu (16/9/2015). Menurut dia, sebagai salah satu kota metropolitan, Jakarta masih memiliki begitu banyak persoalan. Salah satu persoalan yang menjadi sorotannya adalah bidang infrastruktur. Sebab, penyelesaian persoalan itu menjadi salah satu kunci pertumbuhan ekonomi.
"Sebagai tokoh muda yang ingin ada perbaikan, semuanya harus siap," kata Sandiaga di Kompleks Parlemen, Rabu (16/9/2015). Menurut dia, sebagai salah satu kota metropolitan, Jakarta masih memiliki begitu banyak persoalan. Salah satu persoalan yang menjadi sorotannya adalah bidang infrastruktur. Sebab, penyelesaian persoalan itu menjadi salah satu kunci pertumbuhan ekonomi.
Sandiaga Uno memang memiliki latar belakang
sebagai seorang pengusaha. Oleh majalah Forbes, dia pernah didaulat
sebagai orang terkaya ke-37 di Indonesia pada tahun 2011. Dia juga kerap memberikan motivasi mengenai
peningkatan jiwa entrepreneurship untuk kalangan anak muda. Di dunia
politik, Sandiaga tercatat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.
Mengenai
munculnya nama Sandiaga Uno ini, Ahok juga sudah pernah
memberikan komentarnya. Ahok berkomentar bahwa Sandiaga belum teruji di dunia
birokrat karena tidak berasal dari dunia itu.
"Ya dia (Sandiaga Uno) kan belum pernah jadi pejabat. Kan banyak aktivis, komentator, aktivis 1966, aktivis 1998, hebat-hebat semua, setelah jadi pejabat mereka gimana? Ya masyarakat bisa menilai," kata Basuki di Balai Kota, Kamis (17/9/2015).
"Ya dia (Sandiaga Uno) kan belum pernah jadi pejabat. Kan banyak aktivis, komentator, aktivis 1966, aktivis 1998, hebat-hebat semua, setelah jadi pejabat mereka gimana? Ya masyarakat bisa menilai," kata Basuki di Balai Kota, Kamis (17/9/2015).
Sebenarnya,
selentingan mengenai munculnya nama Adhyaksa Dault sebagai salah satu calon
dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sempat terkesan rumor saja. Sampai
akhirnya, kemarin, Adhyaksa Dault menjadi sosok kedua yang
mendeklarasikan diri secara resmi dan menyatakan siap menjadi calon gubernur
DKI.
Adhyaksa Dault menyatakan menerima dukungan
yang diberikan sejumlah tokoh kepadanya untuk maju pada Pemilihan Kepala Daerah
DKI Jakarta 2017. Adhyaksa menyatakan akan memimpin dengan amanah jika nantinya
diberi kepercayaan untuk memimpin Ibu Kota. Suaranya bergetar ketika
menyampaikan hal itu. Ia juga bersumpah tidak akan memakan "uang haram"
selama menjabat kelak.
"Pesan dari almarhum bapak saya, 'anakku, kau anak paling tua. Jangan kau makan uang haram supaya kita bisa ketemu di akhirat.' (Pesan) ini yang saya pegang teguh. Kalau saya diberi amanat, demi Allah tidak akan saya makan sepeser pun uang haram. Itu janji saya," kata Adhyaksa.
"Pesan dari almarhum bapak saya, 'anakku, kau anak paling tua. Jangan kau makan uang haram supaya kita bisa ketemu di akhirat.' (Pesan) ini yang saya pegang teguh. Kalau saya diberi amanat, demi Allah tidak akan saya makan sepeser pun uang haram. Itu janji saya," kata Adhyaksa.
Adhyaksa
merupakan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga dalam Kabinet Indonesia Bersatu
periode 2004-2009. Dia menggantikan Mahadi Sinambela dan digantikan oleh Andi
Mallarangeng.
Adhyaksa
tercatat aktif mengikuti berbagai organisasi dari tahun ke tahun. Setelah dia
tidak menjabat lagi sebagai menteri, Adhyaksa menghabiskan waktunya dengan
menjadi dosen.
Upaya Nachrowi Ramli untuk maju menjadi orang
nomor 1 di DKI Jakarta tidak dilakukan dalam pilkada mendatang saja. Nachrowi Ramli bahkan merupakan mantan
pesaing Ahok dalam Pilkada DKI 2012. Dia berdampingan dengan calon incumbent
pada saat itu, Fauzi Bowo, sebagai calon wakil gubernur.
Pada saat Ahok masih menjadi wakil
gubernur dan Joko Widodo menyatakan maju dalam Pilpres
2014, Ahok bahkan sempat memperkenalkan Nachrowi sebagai calon wakilnya ketika
dia menjadi gubernur.
Di hadapan pengunjung Lebaran Betawi di
Monas, Minggu (14/9/2014) pagi, Ahok secara bergurau memperkenalkan Nachrowi Ramli sebagai calon pendampingnya
di Ibu Kota.
"Yang terhormat mantan Ketua Bamus
Betawi Pak Haji Nachrowi Ramli yang juga menjadi calon
wakil gubernur DKI Jakarta," kata Basuki.
Saat ini, Ketua Fraksi Partai
Demokrat-PAN DPRD DKI Lucky Sastrawiria telah mengatakan, Partai Demokrat sudah
memastikan akan mengusung Nachrowi Ramli sebagai calon gubernur dalam
Pilkada DKI 2017. Lucky mengatakan, hal itu sudah dapat dipastikan sebab
Nachrowi merupakan anggota majelis tinggi.
"Nachrowi Ramli maju. Sosok Pak Nachrowi
akan kami majukan sebagai calon gubernur pada Pilkada 2017 DKI Jakarta,"
ujar Lucky di Gedung DPRD DKI, Selasa (28/7/2015).
5. Djarot Syaiful Hidayat
Nama Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot
Syaiful Hidayat juga disebut menjadi calon pesaing kuat Ahok dari PDI
Perjuangan. Statusnya yang merupakan wakil gubernur dinilai mampu menyaingi elektabilitas
Ahok di Jakarta.
Salah seorang pengamat politik, Muradi,
menyebut Djarot sengaja disiapkan oleh partainya untuk memimpin Jakarta.
"Djarot sudah disiapkan masuk
Jakarta. Cuma karena dia orangnya pelan-pelan," kata Muradi.
Bahkan, Muradi menyebut Djarot bisa jadi "kuda hitam" di Pilkada 2017 nanti. Selama ini, Djarot masih mengobservasi wilayah DKI Jakarta.
Bahkan, Muradi menyebut Djarot bisa jadi "kuda hitam" di Pilkada 2017 nanti. Selama ini, Djarot masih mengobservasi wilayah DKI Jakarta.
"Djarot bisa jadi 'kuda hitam'.
Mungkin dia bisa jadi gubernur atau wakil gubernur," ucap Muradi.
Ketua DPC Jakarta Selatan PDI Perjuangan Panji Virgiawan sebelumnya sempat mengatakan bahwa Djarot menjadi salah satu tokoh yang disiapkan menjadi calon gubernur DKI dari PDI Perjuangan. Akan tetapi, sepertinya Ahok menginginkan Djarot kembali menjadi wakilnya dalam Pilkada 2017 kelak.
Ketua DPC Jakarta Selatan PDI Perjuangan Panji Virgiawan sebelumnya sempat mengatakan bahwa Djarot menjadi salah satu tokoh yang disiapkan menjadi calon gubernur DKI dari PDI Perjuangan. Akan tetapi, sepertinya Ahok menginginkan Djarot kembali menjadi wakilnya dalam Pilkada 2017 kelak.
"Soal wakil (gubernur) mah
gampang, banyak. Djarot sudah jelas, ngapain cari 'istri' baru kalau
sudah ada satu. Ha-ha-ha," kata Basuki tertawa, di Balai Kota, Kamis
(17/9/2015).
Bahkan, Basuki pernah memuji politisi
PDI-P tersebut sebagai "mata-mata" terbaiknya. "Kalau ditanya
siapa yang paling saya percaya, ya Pak Wagub dong. Jadi, jangan coba-coba
'main'. Siapa intel saya, salah satunya Pak Wagub yang keliling-keliling,"
kata Basuki.
Djarot merupakan mantan Wali Kota Blitar
yang menjadi Wakil Gubernur DKI setelah Ahok naik menjadi gubernur. Djarot
dilantik di Balai Kota pada 17 Desember 2014 lalu oleh Ahok.
Selain nama-nama diatas banyak nama-nama
bermunculan yang dikabarkan akan mencalonkan dirinya di Pemilihan Kepala Daerah
DKI Jakarta ini. banyak nama lain yang muncul ke permukaan. Seperti dari Partai
Golkar, ada nama anggota Komisi I DPR RI, Tantowi Yahya, Ketua Komisi III DPR RI Azis
Syamsuddin, dan Sekjen Partai Golkar dari kubu Aburizal Bakrie, Idrus Marham.
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Wakil
Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik, serta Ketua Komisi D DPRD DKI Mohamad Sanusi
juga sempat dikabarkan menjadi bakal calon gubernur DKI.
Dari PDI Perjuangan, selain Djarot Saiful Hidayat, Ketua DPD PDI
Perjuangan Boy Sadikin dan Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi juga dikabarkan
maju dalam Pilkada 2017.
Dari PKS, nama-nama seperti Ketua Fraksi
PKS DPRD DKI Selamat Nurdin dan Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana juga sempat
diisukan maju dalam Pilkada 2017.
Ahok sendiri didukung pendukungnya yang
tergabung dalam komunitas Teman Ahok untuk maju sebagai calon independen pada
Pilkada DKI 2017. Mereka membuka stan di pusat perbelanjaan dan mengumpulkan
KTP warga DKI sebagai pemenuhan syarat pencalonan Basuki sebagai gubernur
independen.
Pilkada DKI baru akan terjadi dua tahun lagi. Namun, nama-nama yang diprediksi akan maju dalam proses pilkada sudah banyak bermunculan. Calon gubernur yang pasti maju nantinya pun tentu masih harus menjalani proses politik dalam partai pengusungnya terlebih dahulu.
Prosesnya masih sangat panjang. Meski
demikian, dinamika Pilkada DKI 2017 tetap akan menjadi tontonan menarik bagi masyarakat.
Seperti yang pernah dikatakan Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Selamat Nurdin, Pilkada
DKI selalu memberikan kejutan-kejutan.
"Kita akan melihat pilkada di
Jakarta itu akan penuh dengan kejutan. Ahok itu merupakan salah satu bentuk
dari kejutan di DKI. Jokowi menang (jadi presiden) itu bentuk kejutan. Mungkin
saja di 2017 nanti akan ada kejutan-kejutan lain," ujar Selamat.
Saran
Saya:
Begitu banyak nama yang beredar di
kalangan media saat ini yang pasti akan menjadi saingan Ahok di Pemilihan
Kepada Daerah nanti. Siapapun yang akan menjadi Pemimpin Kota Jakarta nanti
semoga saja beliau bisa membangun dan mengubah Ibu Kota Jakarta agar bisa lebih
baik lagi dari yang Jakarta yang terdahulu. Dan harus bisa menjalankan visi
misinya dengan baik tidak hanya memikirkan kepentingan pribadi saja.
Sumber:
Okezone.com
Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar